GURU DAN PEGAWAI MAN 1 GRESIK KENAKAN PAKAIAN ADAT NUSANTARA DALAM MENGIKTUI HAB KEMENAG KE-77
Bertempat di MTsN 1 Gresik puluhan guru dan pegawai MAN 1 Gresik mengikuti Hari Amal Bakti ke-77. Para guru dan pegawai MAN 1 Gresik mengenakan busana berbeda dari biasanya. Apabila dalam kegiatan upacara pada umumnya mengenakan seragam putih hitam atau seragam Korpri, pada pelaksanaan HAB Kemenang ke-77 ini guru dan pegawai MAN 1 Gresik mengenakan pakaian adat daerah di nusantara. Hal ini sesuai dengan surat edaran Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik sehari sebelum upacara HAB Kemenag.
Dalam sambutannya Kepala Kemenag Kabupaten Gresik membacakan pidato Menteri Agama bahwasannya seluruh PNS diajak untuk mengenal, memahami dan meresapi atau bertanya kembali mengapa dan untuk apa Kementerian Agama atau dulu yang bernama Departemen Agama ini dilahirkan pada 1946. Pada peringatan HAB Kemenag ke-77 tahun ini seluruh ASN Kementerian Agama diajak untuk memerbaiki niat pengabdian dan pelayanan kepada umat. Beliau meminta untuk menjadikan perinngatan HAB ini sekaligus sebagai penanda sejarah panjang pengabdian Kementerian Agama dalam melayani seluruh umat beragama.
Dalam sambutannya beliau juga menyampaikan bahwa setahun lalu pada peringatan HAB ke-76 Kemeneterian Agama menggelorakan semangat Jtransformasi Layanan Umat. Alhamdulillah kini cita-cita tersebut mulai tercapai. Hal ini dapat dilihat dari birokrasi lebih lincah dan responsif. Transformasi digital pun mulai berjalan, salah satunya dengan kehadiran Pusaka Super Apps, aplikasi layanan Kementerian Agama. Beragam inovasi digital juga terus dilakukan mulai pusat hingga daerah. Semua itu merupakan upaya peningkatan kualitas dan mendekatkan layanan kepada masyarakat. Lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama juga terus berprestasi, di level nasional dan internasional.
Bukti bahwa Kementerian Agama telah berubah, diakui dan diparesiasi oleh Kementerian/Lembaga dan publik, kita diganjar lebih dari 22 penghargaan pada tahun 2022 lalu. Kita jaga prestasi di atas, dan berharap tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin.
Pada HAB ke-77 tahun 2023 ini, kita canangkan tagline Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat. Tugas berat mesti ditunaikan oleh seluruh ASN Kementerian Agama. Kerukunan Sangat fluktuatif dan dinamis. Kerukunan sering menguji kita, lebih-lebih menjelang Pemilu 2024. Sejatinya, kerukunan adalah prasyarat pembangunan nasional. Pembangunan membutuhjan stabilitas, dan stabilitas dapat terwujud bila antarmasyarakat rukun dan damai.
Selain upacara HAB Kemenag ke-77, kegiatan tersebut pun diisi dengan penyerahan Penghormatan Penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia. Penyerahan dilaksanakan secara simbolis oleh kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik. Beberapa siswa berprestadi juga mendapatkan beasiswa pendidikan. Begitupula dengan Pendidik dan Tenaga Pendidikan yang berprestasi selama tahun 2022. Terdapat 1 guru dan 1 pegawai yang mendapat penghargaan, yaitu Ibu Ervin Zuroidah, S.Psi, dan Ibu Eva Rusdianah, S.Pd.I. Tidak hanya itu, kegiatan tersebut juga memberikan penghargaan kepada peserta upacara yang mengenakan baju adat paling menarik.
Tampak para guru dan pegawai MAN 1 Gresik pun antusias mengikuti jalannya upacara HAB Kemenag. Beberapa guru MAN 1 Gresik seperti Drs. Kuderi Dardak mengenakan baju adat Papua lengkap dengan aksesorisnya. Kepala TU MAN 1 Gresik mengenakan baju adat Sumatera Barat. Begitu pula pegawai MAN 1 Gresik yang menerima penghargaan GTK inovatif Ibu Eva Rusdianah, S.Pd.I mengenakan pakaian khas NTB.
Kepala MAN 1 Gresik Drs. H. Muhari, M.Pd.I dalam kesempatan tersebut hadir bersama istri Ibu Hj. Afifah Muhari. Dalam kesempatan tersebut beliau mengenakan pakai adat Thulik Banyuwangi. Pakaian Thulik terdiri atas baju lengan panjang hitam polos dengan kancing warna emas. Bawahannya menggunakan celana panjang dengan warna yang sama. Kemudian sebagai aksesoris ditambahkan ikat kepala. Selaras dengan Pak Muhari, Ibu Afifah Muhari mengenakan baju kebaya hitam. Menurut Kepala MAN 1 Gresik dirinya mengenakan pakaian adat tersebut bukan tanpa alasan. Beliau sebelum berdinas di MAN 1 Gresik, pertama kali diangkat menjadi PNS di Kabupaten Banyuwangi. Jadi beliau sangat mengenal betul budaya dan adat Banyuwangi.